Biografi

Halaman Utama Biografi Newsletter Records Mail-Order Distro Gigs Reports Foto-foto Interviews Free MP3's Download Alamat Kontak Buku Tamu



Semua ini berawal dari Dede, seorang gitaris dari band hardcore asal Jakarta bernama Boycott (1998-2000) dan juga vokalis/gitaris dari band rock asal Jakarta yang bernama Sunblind (2001-sekarang), hijrah ke Bandung pada tahun 2000 untuk menuntut ilmu di salah satu institusi pendidikan terbesar di Jawa-Barat yang bernama UNPAD. Selain kuliah, menjadi anak kost dan bermain, di Bandung Dede juga memulai membuat fanzine fotokopian hardcore-punk-metal yang bernama Sersan Zine. Sempat terbit sampai dua edisi (2000-2002), setelah itu Sersan Zine tutup usia, karena saat itu Dede sudah merasa agak jenuh dengan musik-musik keras. Maka pada tahun 2003 Dede memulai membuat proyek fanzine lagi yang bernama Wasted Rockers. Orientasi musik yang dibahas lebih condong ke indie-rock. Kala itu Wasted Rockers masih berformat fanzine. Sempat terbit dua edisi, setelah itu vakum karena Dede ingin lebih fokus ke kuliah (yang nyatanya tidak berhasil; tetap saja IPK-nya jeblok terus!).


Akhirnya pada periode akhir 2004, Dede memutuskan untuk kembali menghidupkan Wasted Rockers. Dia pun menulis Wasted Rockers #3, yang formatnya berubah; awalnya berformat fanzine, kini menjadi newsletter fotokopian (ini dilakukan dengan alasan aktualisasi dan efisiensi). “Pembangkitan” Wasted Rockers ini dilakukan setelah dia melihat geliat scene indie-rock Bandung yang kala itu mulai “memanas”, dilihat dari: scene Classic Rock café, TRL bar, CCF, sampai ke scene art & experimental-music di iF Venue (yang merupakan tempat favorit Dede kala itu. Dia menjulukinya sebagai “Mekkah”-nya scene musik art/eksperimental di Bandung!). Yang sayangnya semua tempat itu sekarang sudah tidak aktif lagi digunakan.


Setelah itu Dede bertemu dengan Gembi, seorang seniman-eskperimentalis sejati, mahasiswa rantau asal Jakarta juga, yang notabene adalah teman sekampus Dede di Fakultas Sastra UNPAD. Dede dari jurusan Sastra Rusia angkatan 2000 (sempat merasakan Masa Orientasi Mahasiswa / Ospek yang brutal dan militeristik! Fuck! Kegiatan fasistik yang terorganisir ini akhirnya dihapus di UNPAD tahun 2001), sedangkan Gembi dari Jurusan Sastra Indonesia angkatan 2001. Meskipun begitu mereka belum begitu akrab, tapi Dede sebelumnya memang sudah tahu Gembi melalui karya-karya seni vandal nan narsis yang selalu terpampang di daerah Jatinangor (ket: daerah perbatasan Bandung-Sumedang, lokasi di mana kampus UNPAD dan daerah “kost-kostan membara” berada) era tahun 2002-2003 (terutama foto Gembi yang a la Mas Boy! Yuck!), dan juga notice akan Pemuda Elektrik, “band sinting” pertama yang tampil di FASA UNPAD pada tahun 2003. Sama halnya dengan Gembi, yang juga notice akan keberadaan Dede melalui flyer-flyer narsis yang juga sering terpampang secara vandal di sekitar kampus UNPAD Jatinangor, juga gig-gig D.I.Y/ilegal yang sering dibuat oleh Dede di kampus mulai tahun 2003. Jadi, takdirlah yang mempertemukan kedua seniman-sastrawan-vandalist-narcistic-art-bomber ini dalam satu wadah! Dan suatu kebetulan; mereka berdua sama-sama KIDAL! (yang pastinya selalu ditanya dengan pertanyaan-pertanyaan basi macam: “Loe makan pake tangan apa? Loe maen gitar pake tangan apa? Loe cebok pake tangan apa? Loe coli pake tangan apa?...” FUCK!


Duet Maut” antara Dede & Gembi ini berawal di Wasted Rockers di edisi #4 yang terbit pada tahun 2005, ketika itu Dede lagi males banget nulis, akhirnya dia minta Gembi untuk menulis untuk WR #4. Dan akhirnya di edisi “monumental” #5, Gembi sudah tetap menjadi bagian dari keluarga besar Wasted Rockers! Di edisi ini Wasted Rockers sudah mulai memakai sistem cetak pro-printed (tidak lagi fotokopian) & sudah mulai rutin terbitnya. Ini tentunya setelah Dede meminta Gembi untuk bantuin doi. Lagipula, kita berdua mempunyai “misi suci” untuk mencerdaskan scene musik Indonesia dan menjungkirbalikkan Industri Musik Indonesia yang kondisinya sudah sangat menggelikan ini!


Sampai saat ini Wasted Rockers Newsletter sudah terbit belasan edisi. Sudah resmi terdaftar di Perpusnas (memakai ISSN). Selain itu kita juga punya bisnis jualan, yakni Wasted Rockers Mailorder-Distro. Juga bisnis rekaman, yaitu Wasted Rockers Records (yang dalam waktu dekat ini akan merilis album kompilasi perdananya). Dan yang terakhir adalah Wasted Rockers Clothing (juga dalam waktu dekat ini akan merilis pakaian perdananya).